Rabu, 19 Juni 2013

puisi | ketegaran sebuah sisi

setitik asa dalam dua sisi yang berbeda
membaur tanpa warna kepastian yang nyata
hanya nampak semu tanpa kejelsan suatu hal
terlihat antara iya dan tidak
antara hitam dan putih
antara ada dan tiada yang menjadikannya kelabu


bagaikan satu warna di antara dua warna nyata
terkadang nampak indah, namun juga terabaikan
satu sisi yang teripta  tanpa anggapan
terlihat sebelah mata karena kehadiranya yang semu
hanya ingin berdiripun ia tak di ijinkan
hanya termenung dalam sisinya penuh harapan

mata sinis yang dengannya nampak menghina
tingkah cuek yang denganya terus menghardik
terus berada dalam bayangan yang tak mau menghilang
terus mengikuti walau aku terus berlari
seakan tak ada sisi indah untuk tertuju

menghindarku dari terang agar bayangan itu menghilang
namun ia mampu menyapaku dalam gelap dengan desisnya
semua nampak kejam dalam sebuah sisi yang tak di anggap
namun bukan karnanya harus menyerah
bukan karenanya pula harus hentikan langkah

semua terlalalu keras menyapa
namun karna itulah semua ini tercipta
kerasnya hidup yang harus di jalani
kejamnya rasa yang harus di hadapi
mengajarkan akan arti hidup dan cara bersikap untuk menghadapinya.

satu sisi terabaikan yang harus perbaiki asa
satu sisi yang harus ebih keras dari hidup
untuk melawan kerasnya hidup yang menerpa
untuk hadapi semua yang tak memandangku
karna itulah sisi semu kini nampak nyata dan dianggap ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar