Senin, 24 Juni 2013

hidup membisu | puisi

sekejam terkadang ada waktu dimana semua terasa sunyi dan sepi.
merasa tak ada teman yang menyapa ketika kita berduka.
seketika itu semua rasa pahit akan teringat kemabali,
terasa seperti menyayat luka lama dan menaburi garam di atasnya.
seperti ingin berteriak tapi pada siapa.
sakiiii..........iit, semua itu seperti membisu dalam teriakan kita,

kepedulian tak lagi menghargai jiwa,
sedang harga diri tak seperti memihak pada kita.
terhina ?
mungkin seperti itu,
menangis ?
sudah tak berguna, walau airmata seperti akan kering.
hanya do'a berharapa dan pasrah Tuhan kan tunjukan kuasanya.
mengangkat kita dari lumpur hina yang membalut mengotori diri.
meneriakkan hati pada dunia dari kebisuan kita.
karna Dia Maha segalanya dalam memutuskan.
seakan membukakan mata dari kebutaan langsung di depan pintu surga.
karna segalanya mungkin jika Tuhan berkehendak.
jangan mencaci, jangan memaki,
terkadang kita lebih hina dari pada binatang sekalipun di Mata-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar