Kamis, 18 Juli 2013

seharusnya cinta

aku yang sendiri dalam hening
terdiam enggan tuk menyapa
hanya mampu memandang
tanpa kuasa tuk menyentuhnya

kosong.....
itu yang ada dalam hati ini
bagaimana tidak jikalau kau yang ku sanjung
sekarang mampu meneteskan ketulusan dan meleburnya

tak sedikitpun tersisa untukku berharap
tak sedikitpun berharga hati ini dalam tatapanmu
semua hilang begitu saja dalam buaian dunia
seolah ku hanya sebutir debu dalam tiupan badai


bagaikan setitik noda hitam dalam hamparan kain putih.
begitu sulitnya sang raja untuk berdiri
ketika tahtanya telah tiada dan singgasananya telah dihancurkan
apakah akan di sebut mawar jika rupanya saja seperti melati.

bahkan air yang banyakpun akan lenyap hanya dengan satu korek api
laksana samudera yang siap untuk menelan daratan kapanpun ia mau
semua penuh ketidak pastian dan kebimbangan
bahkan takkan cukup berjuta kata ibarat untuk sebuah kebimbangan

bagaikan pertempuran antara ketulusan kasih sayang dan sebuah cinta
semua terlihat indah dalam sekejap pandangan
namun cinta tak pernah menerima keegoisan kasih sayang
karena cinta selalu menginginkan ada kesedihan di dalamnya

kasih sayang yang terus berdiri sendiri tanpa cinta
bersama keegoisan yang diyakininya baik untuk dua hati
dan hanya berharap akan kesadaran cinta
untuk menghilangkan tangis, sakit, perih dan membuangnya menjadi kebencian.

seharusnya begitulah cinta yang tulus
hanya menyayangi tanpa ada airmata, perih dan luka didalamnya
dan seharusnya begitulah kasih sayang
selalu tegar dan yakin tuk bertahan dan memperjuangkannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar