Sabtu, 12 Oktober 2013

amarah kemunafikan dari sang penghianat

mengapa semua masalah ini tak kunjung berkurang malah semakan bertambah,
dan ketika aku semakin bertekat mengakhiri semunya,
masalah dtang semakin besar dan kembali hadir.
apa semua kehidupan di dunia ini selalu diukur dengan materi.

walau kalian berkata tidak...
tapi pada kenyataannya tak pernah sama dengan teori
semua orang mengukur semua kehidupan ini dengan uang dan harta
lantas di anggap apa aku ini.


apa orang sepertiku kalian anggap tak layak dimata kalian
tatapan sinis itu....
seakan membenciku, ingin melumatkan tubuhku.
dan kalian biarkan membusuk di atas tawa keangkuhan kalian

kenapa tidak...
bukankah kemunafikan telah meguasai seluruh lapisan wajah insan
senyum palsu yang selalu hadir meyapa ketika wajah ini tertunduk
sapaan penghianat ketika aku menyeret kakiku yang pincang

aku atau kalian yang akan membusuk
ketika kemunafikan saling menatap bersama sang penghianat
terang sudah lukisan abstrak kematian menyapa
atas siapa yang mampu bertahan

bangkai yang mungkin takkan dipedulikan
aku atau kalian yang akan berdiri
aku atau kalian yang akan menjadi tempat bersandar
aku mulai sadar hidup ini adalah pertarungan

tak ada yang bisa dipercaya
sikap kalian mulai merubahku tentang wajah kebusukan
sikap kalian pula yang telah menciptakan monster yang menguasai  hatiku
salahku atau salah kalian, mungkin kalian tak perduli.

atas nama hidupku
kalian mulai menciptakan hati hitam dalam diriku
tunggu aku kembali saat akau mampu bertahan dan lewati kehancuran kalian
senyum yang telah kalian rampas akan ku ambil sebagai hak ku kembali

aku tak kan meminta belas kasihan lagi pada kalian
namun tunggu makhluk lemah ini kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar