Jumat, 11 Oktober 2013

aku penentu hidupku

laksana gelap bersama sunyi mencekam
seakan mendekapku tanpa pernah ada niat untuk melepasnya sedikitpun
sikap dingin iblis penghancur hati
menekan tawa ketika mampu menyiksa kita dalam kehancuran emosi

pertarungan hitam dan putih tanpa penentuan dan kepastian
melebur semua sikap dan ekspresi yang meluap di hati
terus berlalu dalam kesia-siaan
yang akhirnya hanya akan menjadi abu-abu dan semu membaur


langkah berdentum menyisir jantung yang semakin keras berdetak
tertunduk dalam trauma atas mata jahanam tanpa kepedulian
tanpa pernah mau tahu mengapa, dan hanya mencerca
mulut kemunafikan semakin menyayat dan hanya akan membusukkan mereka dalam hina

"kau tak kan mampu atas semua mimpi tinggimu"
cerca makhluk tanpa rasa malu dan otak yang menyertai ucapannya
kata yang ku anggap sebuah visi dalam hidup untuk patut dijadikan sebuah tujuan
dan mampu mempermalukan mereka ntanpa perlu aku harus membalasnya dengan hinaan

ketika langkahku terhenti karena telinga yang terbakar atas apa yang semua orang munafik katakan
bukan berarti aku akan terjatuh dan kalah
namun kan ku ambil amarah itu sebagai garis awal agar ku bisa berlari
menempuh tujuan semakin cepat dan membuaka mata uta mereka

karena aku adalah aku
dan aku yang akan menentukan hidupuku sendiri, bukan kalian
aku yang harus memilih atas apa yang harus ku tentukan dalam hidupku
dan aku yang yakin akan terus jadi leih baik di atas kebusukan kalian padaku

Tian_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar